Buatlah 5 bait gurindam beserta artinya dengan baik dan benar
B. Indonesia
georgephang
Pertanyaan
Buatlah 5 bait gurindam beserta artinya dengan baik dan benar
2 Jawaban
-
1. Jawaban wahyugilangpangestu
Contoh Gurindam I
Barang siapa tiada memegang agama,
sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
Barang siapa mengenal yang empat,
maka ia itulah orang ma’rifat
Barang siapa mengenal Allah,
suruh dan tegahnya tiada ia menyalah.
Barang siapa mengenal diri,
maka telah mengenal akan Tuhan yang bahari.
Barang siapa mengenal dunia,
tahulah ia barang yang terpedaya.
Barang siapa mengenal akhirat,
tahulah ia dunia mudarat.
Contoh Gurindam II
Barang siapa mengenal yang tersebut,
tahulah ia makna takut.
Barang siapa meninggalkan sembahyang,
seperti rumah tiada bertiang.
Barang siapa meninggalkan puasa,
tidaklah mendapat dua temasya.
Barang siapa meninggalkan zakat,
tiadalah hartanya beroleh berkat.
Barang siapa meninggalkan haji,
tiadalah ia menyempurnakan janji.
Contoh Gurindam III
Apabila terpelihara mata,
sedikitlah cita-cita.
Apabila terpelihara kuping,
khabar yang jahat tiadalah damping.
Apabila terpelihara lidah,
nescaya dapat daripadanya faedah.
Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan,
daripada segala berat dan ringan.
Apabila perut terlalu penuh,
keluarlah fi’il yang tiada senonoh.
Anggota tengah hendaklah ingat,
di situlah banyak orang yang hilang semangat
Hendaklah peliharakan kaki,
daripada berjalan yang membawa rugi.
Contoh Gurindam IV
Hati kerajaan di dalam tubuh,
jikalau zalim segala anggota pun roboh.
Apabila dengki sudah bertanah,
datanglah daripadanya beberapa anak panah.
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,
di situlah banyak orang yang tergelincir.
Pekerjaan marah jangan dibela,
nanti hilang akal di kepala.
Jika sedikitpun berbuat bohong,
boleh diumpamakan mulutnya itu pekong.
Tanda orang yang amat celaka,
aib dirinya tiada ia sangka.
Bakhil jangan diberi singgah,
itupun perampok yang amat gagah.
Barang siapa yang sudah besar,
janganlah kelakuannya membuat kasar.
Barang siapa perkataan kotor,
mulutnya itu umpama ketur.
Di mana tahu salah diri,
jika tidak orang lain yang berperi.
Contoh Gurindam V
Jika hendak mengenal orang berbangsa,
lihat kepada budi dan bahasa,
Jika hendak mengenal orang yang berbahagia,
sangat memeliharakan yang sia-sia.
Jika hendak mengenal orang mulia,
lihatlah kepada kelakuan dia.
Jika hendak mengenal orang yang berilmu,
bertanya dan belajar tiadalah jemu.
Jika hendak mengenal orang yang berakal,
di dalam dunia mengambil bekal.
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,
lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai.
DI PILIH AJA YA YANG MENURUT KAMU BAGUS -
2. Jawaban edobintang
Barang siapa hendak bertanya
Maka tanyalah pada ahlinya
Gurindam di atas bermakna bahwa jika kita ingin menanyakan suatu hal, sebisa mungkin tanyakanlah kepada pihak yang ahli ataupun berkompeten.
Jikalau engkau belajar kitab
Maka haruslah patuhi adab
Makna gurindam di atas adalah jika kita hendak mempelajari kitab suci, maka pelajarilah kitab suci itu sesuai dengan ketentuan atau adab yang berlaku dalam pembelajaran kitab suci tersebut.
Barang siapa tidak berilmu
Bagaikan kursi tidak bertumpu
Makna gurindam di atas adalah siapa saja yang tidak mempunyai ilmu apapun, hidupnya akan tersesat atau tidak berpedoman seperti sebuah kursi yang tidak mempunyai tumpuan.
Belajar harus lalui tahap
Bagai membangun sebuah atap
Makna gurindam di atas adalah bahwa kita mesti belajar secara bertahap atau berproses seperti halnya membangun sebuah atap atau rumah.
Jika berilmu janganlah angkuh
Nanti dirimu akan terjatuh
Makna gurindam di atas adalah kita tidak boleh sombong jika punya ilmu yang banyak atau tinggi. Sebab, sikap sombong itu akan membuat kita ke jalan keterpurukan pada suatu saat nanti.
Kebajikan yang dibuat oleh diri
Jangan pernah lagi kau ingati
Makna gurindam di atas adalah kita selaku manusia harus melupakan perbuatan baik yang telah kita lakukan. Sebab, jika perbuatan baik yang kita lakukan terus diingat-ingat oleh diri sendiri, maka bukan tidak mungkin kita akan membangga-banggakan perbuatan baik tersebut di hadapan orang lain dan hal itu akan mengurangi nilai kebaikan kta.
Jangan hanya pandai di dalam benak
Namun juga harus pandai di tindak
Makna gurindam di atas adalah kita selaku manusia jahngan hanya pintar secara intelektual saja. Melainkan, kita juga harus pandai dalam mengambil suatu tindakan atau keputusan