contoh teks negosiasi rencana pembangunan cafe disamping mesjid
B. Indonesia
aytry
Pertanyaan
contoh teks negosiasi rencana pembangunan cafe disamping mesjid
1 Jawaban
-
1. Jawaban gumantinr
Kelas : X
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kata kunci : teks negoisasi, pembangunan cafe
Kategori:
Bab V : Membuat Kesepakatan Melalui Negoisasi
Pembahasan:
Telah beberapa bulan ini warga kampung resah dengan rencana pembangunan cafe di kampung mereka. Warga kampung lebih resah kembali ketika mengetahui bahwa cafe tersebut di bangun di sebelah masjid. Pak RW segera mengumpulkan warga untuk menyatakan keberatannya kepada pihak yang akan membangun cafe tersebut dalam forum warga. Pihak yang akan membangun cafe, Eddy, pun diundang menghadiri pertemuan tersebut.
Pak RW : "Hari ini kita berkumpul di sini untuk membicarakan masalah pembangunan cafe di kampung kita. Dan mari kita bicarakan hal ini dengan kepala dingin bersama-sama."
Eddy : "Sebelumnya kami meminta maaf karena masalah ini telah meresahkan warga kampung. Tapi pembangunan cafe ini telah disetujui oleh kelurahan. Kami telah menandatangani kesepakatan ini."
Warga I : "Tapi kami bagian dari keluruhan juga. Kenapa kami tidak diajak berembug?"
Warga II : "Kami tidak setuju dengan pembangunan cafe ini. Apalagi cafe tersebut di sebelah masjid. Apa kegiatan cafe tidak mengganggu ibadah kami?"
Pak RW : "Tenang! Tenang! Memang seperti kita ketahui, kalau pembangunan cafe ini tidak mendapatkan persetujuan dari warga kampung. Dan juga kami tidak setuju karena letaknya di sebelah masjid, Pak Eddy."
Pak Eddy : "Kami telah memperoleh surat ijin pembangunan, Pak. Tentu saja pembangunannya harus dilanjutkan. Apabila warga kampung tidak setuju, apakah ada tempat lain yang disetujui oleh pihak warga?"
Warga III : "Kami tidak setuju ada pembangunan cafe di kampung kami!"
Warga IV : " Betul. Dapat merusak moral warga kampung!"
Pak RT : "Sejujurnya, Pak Eddy. Kami tidak setuju ada cafe di kampung kami. Lahan kosong di kelurahan tidak hanya di kampung kami. Silahkan Bapak berkonsultasi kembali dengan pihak kelurahan."
Pak Eddy : "Baik, Pak. Kami akan menyampaikan keberatan bapak-bapak atas pembangunan cafe ini."
Pak RW : "Terima kasih, Pak. Kami akan mengumpulkan tanda tangan warga kampung untuk Bapak sertakan ke kelurahan."
Pak Eddy : " Baik, Pak. Kami memohon maaf karena telah membuat warga resah."